Sami Khedira, lahir pada 4 April 1987. Khedira lahir dari pasangan Doris dan Lazhar Khedira. Ibu Khedira merupakan seorang Jerman, sementara sang ayah merupakan pria asal Hammamet, Tunisia.
Pertemuan kedua orang tua Khedira tergolong unik. Ketika itu, Doris tengah berlibur ke Tunisia dan pada akhirya bertemu ayah Khedira disana. Saat belum berstatus sebagai suami-istri, kedua orang tua Khedira kerap mengunjungi satu sama lain. Setelah menjalin hubungan yang intens, keduanya pun memutuskan untuk melangsungkan pernikahan.
Sami Khedira dibesarkan di Stuttgart. Ia memiliki dua orang adik bernama Rani dan Denny. Rani sama seperti Khedira, ia berminat terhadap sepakbola dan terus menekuni olahraga tersebut. Sementara Denny, salah satu adik Khedira ini tidak tertarik untuk mengolah si kulit bundar. Ia lebih suka menghabiskan waktu untuk belajar demi mengejar gelar akademis.
Karena sang ayah berasal dari Tunisia, Khedira masih kerap berkunjung kesana meski hanya dalam beberapa minggu sekali. Saat berlibur ke Tunisia, Khedira kerap menghabiskan waktu di pantai sembari mengasah kemampuan olah bolanya.
Setelah kembali ke Jerman, Khedira pun tak jarang bermain bola dengan teman-teman sebayanya.
Ketika berusia delapan tahun, Khedira bergabung dengan akademi Stuttgart. Meski sudah memulai pendidikan sepakbolanya, ia masih rutin berkunjung ke Tunisia hanya untuk bermain bola dengan rekan-rekannya disana.
Sebelum bergabung dengan tim junior VfB Stuttgart pada 1995, ia bermain di TV Oeffingen. Pada bulan-bulan pertama musim 2006/07, ia dipanggil ke skuad Bundesliga VfB oleh manajer Armin Veh . Debutnya terjadi pada 1 Oktober 2006 melawan Hertha BSC , dengan menggantikan Antonio da Silva di pertandingan yang berakhir imbang 2-2.
Namun saat masih menimba ilmu di Stuttgart, Khedira pernah mengalami masalah lutut hingga mengancam kelangsungan kariernya. Meski tidak dijelaskan pasti apa penyebabnya, Khedira saat itu benar-benar merasa ada hal menyakitkan di area lututnya.
Ia pun lalu pergi ke pusat rehabilitasi dan berharap temukan keajaiban. Setelah melakukan beberapa perawatan termasuk operasi, harapannya untuk menjadi bintang sepakbola akhirnya kembali muncul.
Dia kembali berlatih dan bergabung dengan Stuttgart.
Khedira lalu menandatangani kontrak profesional pertamanya di VfB pada 29 Januari 2007. Pada 9 Juli 2008, ia memperpanjang kontraknya hingga musim panas 2011. Di musim berikutnya, Khedira berhasil mencetak 7 gol dalam 27 pertandingan liga.
Bersama Stuttgart, Khedira berhasil menyumbangkan satu gelar Bundesliga di musim 2006/07. Bakatnya yang dinilai spesial pun akhirnya menarik minat raksasa Spanyol, Real Madrid.
Tak sampai disitu, Khedira juga berhasil menjadi sorotan setelah menjadi kapten timnas Jerman U-21 di gelaran Piala Eropa 2009. Ia sukses memimpin rekan-rekannya di partai final, dengan mengalahkan tim tiga singa dengan skor 4-0.
Pada 30 Juli 2010, Khedira pindah ke Real Madrid dengan biaya yang dirahasiakan, dan menandatangani kontrak hingga 2015. Khedira melakukan debutnya pada 13 Agustus dalam pertandingan persahabatan melawan Bayern Munich.
Ia membuat 40 penampilan di musim pertamanya di Spanyol, dan memenangkan trofi Copa del Rey tahun 2011 saat kalahkan sang rival FC Barcelona.
Setelah terhitung sukses sebagai pesepakbola, keluarga Khedira menjadi disegani oleh rakyat Jerman. Seperti diketahui, tingkat rasisme di Jerman masih tergolong tinggi. Sebagai bukti, Mesut Ozil yang bahkan telah memberi trofi Piala Dunia bagi tim Panser tetap mendapat olokan rasis dari rakyat Jerman.
Masuk ke tim senior Jerman, Khedira menjadi salah satu bagian dari Tim Panser yang mampu raih trofi Piala Dunia.
Tahun itupun barangkali menjadi yang paling sempurna bagi Khedira. Pasalnya, ia juga berjaya bersama Real Madrid. Tercatat, Khedira turut membantu tim berjuluk Los Galacticos dalam memenangkan gelar Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar Klub. Tak ketinggalan pula Copa del Rey, saat Madrid mampu kalahkan Barcelona dengan skor 2-1 di Estadio Mestalla.
Akan tetapi, sumbangan trofi itu tak cukup baginya untuk mendapat kepercayaan pelatih. Setelah waktu bermainnya semakin menipis, menyusul kedatangan pemain-pemain anyar, Khedira akhirnya berlabuh di Juventus pada 9 Juni 2015. Klub asal Italia itu mengumumkan bahwa Khedira telah menandatangani kontrak empat tahun dengan status bebas transfer.
Pada 1 Agustus, Khedira sempat alami cedera parah hingga mengharuskannya beristirahat selama kurang lebih dua bulan. Setelah cederanya sembuh, Khedira dipanggil ke skuat untuk hadapi Sevilla di kompetisi Liga Champions Eropa. Di Liga Italia sendiri, Khedira memulai debut dilaga melawan Bologna, dimana Si Nyonya Tua berhasil menang dengan skor 3-1, dan Khedira menjadi salah satu pencetak gol.
Tepat pada 22 Oktober 2017, Khedira mencetak hat-trick pertamanya dalam kemenangan tandang 6-2 atas Udinese. Di tahun berikutnya atau pada Maret 2018, Khedira membuat penampilannya yang ke 100 untuk Juventus dalam kemenangan 2-1 atas Tottenham di Stadion Wembley.
Karena bermain apik, Tahun 2018 Khedira menandatangani kontrak baru dengan Juventus, yang akan membuatnya tetap berada di tim sampai 2021.
Hingga saat ini, Khedira masih berstatus sebagai pemain Juventus. Meski banyak pemain bintang datang ke Turin, ia tetap bertekad untuk bisa tampilkan yang terbaik demi mendapat kesempatan dari sang pelatih.
Sebagai gelandang, Khedira dinilai sebagai pemain yang cerdas. Ia miliki gerakan dinamis dan baik dalam melakukan duel udara. Khedira dianggap sebagai pemain yang kuat secara fisik, energik, serta cerdas secara taktik. Selain itu, stamina dan pergerakan tanpa henti juga ada dalam diri Khedira. Oleh karena itu, kerja keras menjadi salah satu senjata Khedira untuk bisa bertahan di tim utama.
Bersama Juventus, Khedira masih terus sumbangkan trofi Serie A secara beruntun, plus tiga Piala Copa Italia dan satu Piala Super Italia.
Meski termasuk kedalam pemain bergelimang trofi, Khedira tak terlalu berhasil dalam taklukkan hati wanita. Soal asmara, Khedira telah menjalin hubungan dengan beberapa wanita. Yang pertama model asal Jerman, Lena Gercke. Keduanya dinilai sebagai pasangan paling romantis setelah Beckham dan Victoria. Namun meski sudah sampai ke tahap pertunangan, hubungan keduanya kandas pada tahun 2015 silam.
Setelah itu, Khedira putuskan untuk jalin hubungan dengan model asal Jerman lainnya, yaitu Stefanie Giesinger. Kedua nya kerap berlibur bersama dan mengunggah setiap aktivitas ke jejaring sosial.
Namun setelah tidak terlalu lama menjalin hubungan dengan Stefanie, Khedira kembali temukan dambatan hati pada seorang wanita seksi bernama Adriana Lima. Adriana merupakan supermodel asal Brasil dan mulai mempublis hubungan keduanya pada 2019 lalu.