Juventus merupakan salah satu klub ternama asal Italia. Mereka dianggap sebagai yang terkuat di Negri Pizza karena memiliki gelar scudetto paling banyak dari yang lain.
Sejauh ini, Juventus telah dihuni oleh banyak pemain berkelas. Diantaranya, Del Piero, Gianluigi Buffon, Angelo Peruzzi, David Trezeguet, Mauro Camoranesi, Pavel Nedved, hingga yang terbaru Cristiano Ronaldo.
Dari masa ke masa, Juventus termasuk klub yang kerap mengganti logo. Tercatat sudah lebih dari 10 kali klub asal Turin itu mengganti ‘tanda pengenalnya’. Baru-baru ini, mereka juga telah mengganti logo klub menjadi lebih sederhana.
Lantas apa yang mendasari pergantian logo terbaru milik Juventus?
Dalam acara gala party di Museo Nazionale della Scienza e della Tecnologia Leonardo Da Vinci di Milan yang tertutup untuk publik, logo baru Juventus hanya menampilkan huruf ganda “J”.
Padahal sejak 1960, Juventus akrab dengan logo kuda jingkrak ataupun zebra.
Alasan Juventus mengganti logonya menjadi jauh lebih sederhana itu adalah sebagai bentuk penyambutan masa depan. Salah satu petinggi klub mengatakan jika sejarah Juventus bukan hanya prestasi di lapangan, tetapi juga tentang keberanian mengambil keputusan.
Ya, keputusan mengganti logo menjadi lebih sederhana merupakan bentuk keberanian raksasa Italia itu. Diambilnya sisi sederhana dinilai sebagai bentuk inovasi agar bisa menjangkau khalayak yang tidak terlalu menggemari sepak bola.
Lalu, perihal huruf “J” sebagai ikon tunggal pada logo, Juventus mengadopsi ucapan dari mendiang pendiri klub, Gianni Agnelli, “Aku selalu gembira setiap kali melihat sebuah kata di surat kabar yang dimulai dengan huruf J.”
Bukan tanpa polemik, pergantian logo baru yang lebih sederhana ini sempat dicap oleh beberapa pihak telah menjiplak model logo milik pemain tenis asal Swedia, Robin Soderling.
Model menggunakan huruf di atas dasar warna hitam seperti ini pernah digunakan Soderling. Petenis asal Swedia tersebut sudah memperkenalkan logonya pada tahun 2013. Tak lama setelah Juventus merilis logo barunya, Soderling kemudian membandingkan antara logonya dengan milik Juventus melalui sosial media pribadinya.
Namun, kemiripan antara logonya dengan milik Juventus dianggap santai oleh Soderling. Ia mengaku jika hal tersebut sudah sering terjadi.
Meski punya kesan sederhana, desain logo Juventus dibuat dengan harga yang cukup mahal. Logo karya sebuah rumah desain terkemuka, Interbrand itu dihargai senilai 200 ribu euro atau setara 2,8 miliar rupiah.
Presiden Juventus, Andrea Agnelli, menambahkan bahwa logo baru adalah simbol jalan hidup klub dan menggambarkan hitam-putih kehidupan. Logo itu dirancang selama setahun karena Juventus berusaha memahami keinginan pasar baru.
Meskipun para pemain dan manajemen menyambut logo baru tersebut dengan positif, namun tidak sedikit juga netizen yang mengolok-olok. Banyak dari mereka yang mengatakan kalau Juventus telah menghilangkan identitas klub dengan perubahan logo yang drastis.
Akun Twitter resmi Football Italia mengingatkan para pendukung Juventus untuk tidak memutar logo tersebut, karena bisa membuat logo tersebut seperti keran air.
Sementara itu, akun Paddy Power menyamakan logo baru Juventus dengan perusahaan alat-alat olahraga asal Inggris, JD Sports.
Juventus sendiri tidak mau ambil pusing soal hujatan netizen. Pihak manajemen menilai kalau logo baru yang sederhana dan futuristik pantas untuk menjadi identitas baru Juventus agar bisa meneruskan kesuksesan klub pada masa mendatang.
Sebenarnya perubahan logo sendiri sudah bukan hal baru dalam dunia sepak bola. Setiap tim bahkan dianggap pernah melakukan perubahan logo sebanyak lebih dari sekali.
Namun menurut Graham Ruthven dari Yahoo Sport UK, saat sebuah klub berencana mengganti logo, ada baiknya jika mereka melibatkan para penggemar. Hal itu berkaitan dengan supporter yang dinilai mampu membawa identitas klub.